Gambar Berita
PWM RIAU SATUKAN DIFABEL FAIR 2025, RAKERWIL WAKAF, DAN SEMINAR TARJIH DALAM SATU PANGGUNG

PEKANBARU,PWMRIAU.OR.ID – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau menggelar tiga agenda besar secara bersamaan di Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Sabtu (13/9). Kegiatan tersebut meliputi Riau Difabel Fair 2025, Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PWM Riau, serta Seminar Tarjih & Tajdid Muhammadiyah.

Ketiga agenda resmi dibuka oleh Ketua PWM Riau, Dr. Hendri Sayuti, pada pukul 09.00 WIB di halaman utama Kampus UMRI, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Riau Difabel Fair 2025 mengusung tema “Toward Riau an Inclusive Society, Achievement and Creativity of Difabled Community”. Ajang ini menghadirkan pameran UMKM, pertunjukan seni, serta kreasi kelompok difabel yang tergabung dalam Himpunan Difabel Muhammadiyah (HIDIMU). “Kegiatan ini diikuti 167 penyandang disabilitas yang menampilkan potensi luar biasa dalam bidang usaha maupun seni,” ujar Ketua Panitia, Imamil Husni.

Di sisi lain, Rakerwil MPW PWM Riau 2025 mengangkat tema “Paradigma Baru Wakaf di Muhammadiyah”. Agenda ini fokus pada penguatan tata kelola dan strategi optimalisasi wakaf untuk mendukung dakwah, pendidikan, serta kemandirian ekonomi persyarikatan.

Sementara itu, Seminar Tarjih & Tajdid Muhammadiyah menjadi ruang diskusi ilmiah bagi majelis tarjih, akademisi, dan pegiat pemikiran Islam. Forum ini bertujuan memperkuat pemahaman keagamaan sekaligus memperkaya gagasan tajdid dalam dakwah Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Dr. Hendri Sayuti menegaskan pentingnya sinergi ketiga agenda ini. “Difabel Fair adalah bukti kepedulian Muhammadiyah terhadap kelompok marjinal. Rakerwil MPW memperkuat peran wakaf, sementara Seminar Tarjih & Tajdid memperdalam khazanah keislaman. Semuanya saling melengkapi sebagai wujud dakwah yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan,” ungkapnya.

Rektor UMRI, Dr. H. Saidul Amin, MA, turut menyampaikan apresiasi atas kepercayaan PWM Riau. “Hari ini, lima majelis dan lembaga Muhammadiyah melaksanakan kegiatan secara bersamaan di UMRI. Kami bangga karena kampus ini dipercaya sebagai rumah besar bagi dakwah dan gerakan Muhammadiyah.”

Ia menambahkan, tahun ini juga menjadi momentum bersejarah bagi UMRI. “Tahun 2025 juga menjadi catatan sejarah bagi UMRI dengan jumlah penerimaan mahasiswa baru terbanyak sepanjang perjalanan kampus ini, yakni mencapai 3.036 orang,” ujarnya.

Sebagai penutup rangkaian acara, dilakukan deklarasi dan penandatanganan komitmen Kampus UMRI Ramah Difabel. Inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat inklusivitas pendidikan tinggi dan memberikan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa difabel untuk berkembang.

Hadir dalam kegiatan ini jajaran pimpinan PWM Riau, Rektor UMRI, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Ketua Majelis Pemberdayagunaan Wakaf  PWM Riau, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid, Ketua LazisMu Riau, Ketua Lembaga Dakwah Khusus PWM Riau, Majelis Pendayagunaan Wakaf PDM se-Riau, tokoh masyarakat, sivitas akademika UMRI, komunitas difabel HIDIMU, serta mitra kerja Muhammadiyah dan para simpatisan. Agenda-agenda strategis yang digelar bersamaan ini menjadi bukti sinergi PWM Riau dalam membangun masyarakat inklusif, religius, dan mandiri secara ekonomi. (fjr/nsr)