Pekanbaru (PWMRIAU.OR.ID) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau menegaskan sikapnya terkait dinamika aksi massa yang marak terjadi belakangan ini. Pernyataan ini merupakan tindak lanjut dari sikap resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor: 28/PER/I.0/I/2025 tentang Aksi Massa, Seruan Dialog, dan Kedamaian.
Ketua PWM Riau, Dr. H. Hendri Sayuti, M.Ag menyampaikan bahwa Muhammadiyah di tingkat wilayah sepenuhnya mendukung seruan pusat untuk menjaga ketertiban, menahan diri, serta mengedepankan cara-cara konstitusional dalam menyampaikan aspirasi. “Kami menyerukan agar seluruh warga Muhammadiyah di Riau tetap tenang, tidak terprovokasi, dan senantiasa mengutamakan dialog,” ujarnya di Pekanbaru, Selasa (2/09/2025).
Hensay menekankan bahwa aspirasi masyarakat sah untuk disampaikan, tetapi harus dilakukan dengan cara-cara yang konstitusional dan beradab. Menurutnya, menjaga ketertiban adalah bagian penting dari komitmen kebangsaan Muhammadiyah.
Dalam pernyataannya, PWM Riau juga mendorong pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk mengedepankan dialog terbuka dan pendekatan persuasif dalam menghadapi berbagai dinamika. “Pendekatan yang humanis dan berkeadilan akan menciptakan suasana aman dan kondusif di Bumi Lancang Kuning,” kata Hensay.
Lebih lanjut, Ketua PWM Riau mengajak seluruh masyarakat lintas kelompok untuk memperkuat ukhuwah, menghindari ujaran kebencian, serta menolak provokasi yang berpotensi memecah belah bangsa. “Riau punya tradisi kearifan lokal yang menjunjung tinggi perdamaian. Mari kita jaga bersama agar masyarakat merasa tenteram,” tambahnya.
Ketua PWM Riau juga menegaskan komitmennya untuk terus berkhidmat dalam dakwah Islam berkemajuan yang menekankan nilai keadilan, kemanusiaan, dan persaudaraan. Hal ini sekaligus menjadi kontribusi Muhammadiyah bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan pernyataan ini, Muhammadiyah Riau berharap seluruh elemen masyarakat dapat bersatu menjaga stabilitas daerah, sehingga Riau tidak hanya aman, tetapi juga menjadi teladan dalam mewujudkan persatuan dan kedamaian nasional.