Oleh: Dr. Imron Rosyadi
Kalimat “Selamat Datang Sang Pencerah Muda” terpampang di spanduk, baliho, dan banner yang berjejer sepanjang Jalan Nangka Ujung depan Mal SKA hingga pintu masuk Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Slogan tersebut juga memenuhi halaman kampus, menyambut dengan penuh semangat kehadiran 3.061 mahasiswa baru UMRI. Sejak Senin lalu, mereka mulai mengikuti rangkaian pembekalan dari berbagai narasumber, baik lokal maupun nasional.
Tekad pimpinan UMRI menghadirkan tokoh-tokoh nasional sebagai narasumber bukanlah tanpa alasan. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan kesan pertama yang mendalam serta makna besar bagi mahasiswa baru dalam memulai perjalanan akademiknya. Pembekalan ini menjadi upaya awal untuk membentuk generasi masa depan sebagai Sang Pencerah sekaligus Pemimpin Bangsa. Seruan yel-yel “Sang Pencerah Muda” yang bergema di ruang acara, dipandu para narasumber dan diikuti seluruh mahasiswa, seolah masuk ke relung hati dan jiwa mereka.
Para narasumber nasional yang mengisi kegiatan ini antara lain Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan (mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang) dan Wakil Menteri Haji dan Umroh Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak (mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah). Sementara itu, dari tingkat lokal hadir Rektor UMRI Dr. Saidul Amin, Mayor Jenderal TNI Agus Hadi Waluyo (Pangdam XIX/Tuanku Tambusai), Gubernur Riau Abdul Wahid yang diwakili oleh Dinas Pendidikan Riau, serta jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau.
Yang paling berkesan adalah kehadiran langsung Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak di kampus UMRI. Dengan penuh semangat beliau memberikan pencerahan kepada mahasiswa baru agar bersungguh-sungguh menuntut ilmu, berani berproses, dan menempa diri melalui berbagai kegiatan kampus. Pesannya sederhana namun mendalam: jadilah kader muda yang siap menjadi pencerah sekaligus pemimpin bangsa. Kehadiran tokoh nasional di tengah mahasiswa baru ini tentu meninggalkan kesan yang kuat, karena mereka bisa belajar langsung dari figur publik yang berpengaruh, baik dari cara berpikir maupun cara berbicara di hadapan forum besar.
Ada pengalaman pribadi yang cukup mengejutkan bagi saya. Pada acara pembukaan, secara mendadak Rektor UMRI meminta saya memberikan sambutan dan kata-kata penyemangat bagi mahasiswa baru atas nama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau. Tanpa persiapan, saya mencoba menyusun kalimat yang sesuai dengan suasana riuh mahasiswa baru. Namun, saya menyadari bahwa berhadapan dengan ribuan mahasiswa bukan sekadar soal merangkai kata, melainkan juga soal pengalaman dan kemampuan menguasai forum yang masih harus banyak saya asah.
Makna Sang Pencerah Muda
Dalam tradisi Muhammadiyah, istilah “Sang Pencerah Muda” merujuk pada generasi muda Muhammadiyah,mulai dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah, hingga Nasyiatul ‘Aisyiyah, yang dipandang sebagai penerus perjuangan K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah yang dikenal sebagai Sang Pencerah.
Julukan ini disematkan kepada K.H. Ahmad Dahlan karena beliau membawa misi pencerahan: mengajak umat kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah, memerangi bid‘ah, takhayul, dan khurafat, serta memajukan pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Ketika istilah tersebut dipadukan dengan kata “Muda”, ia bermakna:
1. Generasi penerus pencerahan, yaitu anak-anak muda Muhammadiyah yang mewarisi semangat tajdid (pembaharuan).
2. Agen perubahan, yaitu pemuda yang diharapkan mampu mencerahkan masyarakat dengan gagasan segar, kreatif, dan sesuai tuntutan zaman.
3. Identitas kader Muhammadiyah, yang meneguhkan jati diri anak muda untuk menjunjung tinggi nilai Islam berkemajuan.
4. Gerakan regenerasi, yang memastikan semangat pencerahan K.H. Ahmad Dahlan tidak berhenti pada satu generasi, melainkan terus berlanjut di setiap zaman.
Dengan demikian, Sang Pencerah Muda adalah kader muda Muhammadiyah yang siap meneruskan misi pencerahan K.H. Ahmad Dahlan di era kekinian.
Penutup
Secara keseluruhan, rangkaian Pembekalan Mahasiswa Baru UMRI 2025 ini berjalan luar biasa. Panitia bekerja keras menyiapkan segala hal demi kesuksesan acara yang cukup besar. Harapan kita bersama, mahasiswa baru UMRI dapat memulai lembaran baru kehidupan akademik mereka dengan penuh kebahagiaan, kesiapan mental, dan tekad kuat untuk benar-benar menjadi Sang Pencerah dan Pemimpin Masa Depan Bangsa.